Rupiah vs Mata Uang Lainnya di Asia Tenggara: Siapa yang Mendominasi?
Pertarungan antara Rupiah dan mata uang lainnya di Asia Tenggara memang selalu menarik untuk dibahas. Sebagai salah satu mata uang utama di kawasan ini, Rupiah sering kali harus bersaing dengan mata uang negara-negara tetangga.
Di Indonesia sendiri, Rupiah merupakan mata uang yang legal dan sah untuk digunakan dalam segala transaksi. Namun, bagaimana dengan mata uang negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Ringgit Malaysia, Peso Filipina, dan Baht Thailand? Apakah mereka memiliki dominasi yang lebih kuat daripada Rupiah?
Menurut seorang ekonom terkemuka, Profesor Budi Santoso, Rupiah masih menjadi mata uang yang dominan di Asia Tenggara meskipun harus bersaing dengan mata uang negara-negara lain. “Rupiah memiliki stabilitas yang cukup baik meskipun terkadang nilainya fluktuatif. Hal ini membuat Rupiah tetap menjadi pilihan utama dalam transaksi bisnis di kawasan Asia Tenggara,” ujar Profesor Budi.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa mata uang negara tetangga juga memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya, Ringgit Malaysia yang memiliki nilai tukar yang cukup kuat dan stabil, serta Baht Thailand yang sering digunakan sebagai mata uang perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Meskipun demikian, Rupiah tetap menjadi pilihan utama bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Hal ini juga dikuatkan oleh data dari Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa Rupiah masih mendominasi dalam transaksi ekonomi di dalam negeri.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun harus bersaing dengan mata uang negara tetangga, Rupiah masih mendominasi sebagai mata uang utama di Asia Tenggara. Keberadaan Rupiah yang stabil dan diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia menjadi faktor utama dalam dominasinya di kawasan ini.