Anjloknya nilai mata uang seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan pemerintah. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dari anjloknya nilai mata uang suatu negara. Salah satu penyebab utama dari anjloknya nilai mata uang adalah inflasi yang tinggi. Inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat dan membuat mata uang menjadi tidak stabil.
Menurut ekonom senior, Bambang Brodjonegoro, “Anjloknya nilai mata uang dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal seperti kebijakan moneter yang tidak tepat atau kebijakan fiskal yang tidak efektif dapat menyebabkan depresiasi mata uang. Sedangkan faktor eksternal seperti perang dagang antar negara juga dapat berdampak negatif terhadap nilai mata uang.”
Selain inflasi, faktor lain yang dapat menyebabkan anjloknya nilai mata uang adalah ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu negara. Ketidakpastian politik dan ekonomi dapat membuat investor kehilangan kepercayaan terhadap mata uang negara tersebut, sehingga nilai mata uang pun turun.
Untuk mengatasi anjloknya nilai mata uang, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan kebijakan moneter yang ketat dan efektif. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Indonesia perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas nilai mata uang.
Menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, “Penguatan nilai mata uang dapat dilakukan dengan mengendalikan inflasi dan menarik investasi asing. Kebijakan yang jelas dan konsisten akan membantu memulihkan nilai mata uang yang terdepresiasi.”
Dengan adanya pemahaman mengenai penyebab dan solusi dari anjloknya nilai mata uang, diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas nilai mata uang dan mencegah terjadinya depresiasi yang berdampak negatif bagi perekonomian negara.